Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

[KENANGAN] DANA INSENTIF GURU HONORER SIMALUNGUN ‘DISULAP’ JADI MOBIL PAJERO

Gambar
Syofiar adalah satu dari 3.547 guru swasta di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.   Lebih dari lima tahun ia mengabdikan diri menjadi seorang guru dengan upah yang sangat rendah, Rp 360 ribu perbulan. Untuk menghidupi dua putri dan satu istri tentu jumlah tersebut tak cukup. Setelah empat tahun mengajar, akhirnya ada bantuan untuk guru swasta dan honor. Rp 360 ribu yang dibayar perenam bulan. “Sangat terbantu dengan dana itu. Untuk bayar uang sekolah dua anakku yang masih SD dan biaya kebutuhan lain,” ujar Syofiar. Namun pada semester II 2010, dana itu terlambat dibayarkan. Guru-guru yang penghasilan rata-ratanya seperti Syofiar menjerit. “Saya terpaksa minta izin ke sekolah anak saya karena telambat membayar uang sekolah,” kenangnya. Seperti inilah nasib guru swasta dan honor di Simalungun. Sejak tahun 2009, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan guru swasta dan honor di seluruh kabupaten dan kota se-Sumatera Utara, termasuk

[KENANGAN] Tantri Berjuang Lawan Cedera Untuk Raih Medali Emas

Gambar
MEDAN, TRIBUN - Minggu, 11 Oktober 2011 adalah hari yang tidak pernah dilupakan Tantri Widyasari, karateka putri asal Sumatera Utara. Dihari itu, ia penuh semangat untuk bertarung melawan karateka asal Laos, Lo Kam Pan pada babak penyisihan kelas kumite putri - 61 Kg SEA Games XXVI di Jakarta. Pertandingan baru dimulai, Tantri sudah berhasil unggul dua angka dari Lo Kam Pan. Kemenangan di depan mata, pikirnya saat itu. Namun tiba-tiba ia terjatuh. Bukan karena kena serangan lawan, lututnya mengalami cedera serius. Ia dinyatakan gugur karena tak bisa melanjutkan pertandingan. Karateka 25 tahun ini langsung diboyong ke rumah sakit. Ia sangat kesal saat itu, karena ialah satu dari beberapa karateka putri yang diharapkan mempersembahkan emas bagi Indonesia. Namun ia gagal. "Namanya juga musibah, kita nggak tahu kapan datangnya, tapi saya masih merasa kesal, karena saya termasuk yang diunggulkan untuk menambah medali, tapi saya cedera," sesal mahasiswi UMSU jurusan Ekonomi ini. Na

[KENANGAN] Pemain PSMS Berdoa Menangkan Lomba Foto Kerukunan Umat Beragama

Gambar
MEDAN-TRIBUN.com, MEDAN  - Foto hasil karya wartawan  Tribun Medan , Arifin Al Alamudi, menjadi pemenang utama kategori wartawan dalam Lomba Foto Kerukunan Umat Beragama 2015 yang digelar Kementerian Agama RI. Foto berjudul " Berdoa Bersama " ini diambil Arifin di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, 13 September 2015, sesaat sebelum pemain  PSMS  masuk ke lapangan untuk melakoni laga final Piala Kemerdekaan kontra Persinga Ngawi. Dalam  foto  terlihat delapan pemain  PSMS  yang masuk dalam jajaran  starting eleven , berdoa di pinggir lapangan. Foto menunjukkan kerukunan antar umat karena para pemain itu berdoa dengan tata cara  agama  yang mereka yakni Islam dan Kristen. Lomba Foto Kerukunan Umat Beragama merupakan lomba yang digelar setiap tahun. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan kompetisi ini merupakan bukti cinta kepada Indonesia. Meski berbeda suku bangsa dan  agama , tetap satu Indonesia. (ags) CATATAN: Artikel Ini Saya Posting Ulang untuk Kena