Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Aktor Aja Peduli Petani, Apa Kita Hanya Bisa Diam?

Gambar
AKTOR Rio Dewanto menunjukkan rasa simpati terhadap Petani Desa Mekar Jaya, Langkat, Sumatera Utara yang beberapa waku lalu digusur polisi dan tentara. Atas panggilan hati nuraninya, ia datang berkunjung ke Desa Mekar Jaya untuk memberi semangat kepada para petani, Rabu (7/12/2016) kemarin. Didampingi oleh Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumatera Utara, ia melihat langsung kehidupan petani pascapenggusuran. " Kondisi saat ini sangat memprihatinkan dari segi ekonomi.  Lahan petani cukup produktif. Namun saat ini lahan sedang status quo sehingga tidak bisa diapa-apain," cerita Rio dalam temu pers di Omerta Coffee Jalan Wahid Hasyim, Kamis (8/12/2016),  Akibat lahan tak bisa dikelola, penghasilan para petani pun terhenti. Para petani pun terancam kelaparan. SPI Sumut memprediksi persediaan makanan petani Mekar Jaya hanya cukup untuk satu bulan. Selanjutnya, jika tidak dibantu dari pihak luar, petani bakal kehabisan bahan makanan. Namun, menurut aktor 29 tah

Ketika Stadion Teladan Tak Lagi Bertuah untuk Tuan Rumah

Gambar
BAGI satu kesebelasan, stadion ataupun markas tempat berlaga adalah sesuatu yang penting. Selain jadi identitas secara geografis, stadion punya arti lebih jauh. Sebagai simbol keperkasaan klub dan kebanggaan dan kegembiraan selama 2x45 menit laga.  Karena pada umumnya satu tim meskipun sering kalah di markas lawan, namun akan sulit ditaklukkan di markas sendiri. Bahkan saat menghadapi yang levelnya lebih kuat.  SKUAT PSMS MEDAN SAAT BERLAGA DI PIALA PANGLIMA KODAM I/BB Itulah sebabnya beberapa stadion di Eropa menjadi semacam benteng bagi klub-klub tuan rumah. Stadion itu menjadi hidup dan seperti memiliki tuah jika sang tuan rumah sedang menjamu lawannya. Stadion Stamford Bridge milik Chelsea, Camp Nou milik Barcelona, Allianz Arena milik Bayern Munchen, dan San Siro milik AC Milan adalah contohnya. Sang empunya stadion sangat sulit ditaklukkan. Sebagian orang menyebut keangkeran stadion ini dipengaruhi oleh solidnya pemain ke-12 alias suporter y

Aku Rindu Kopi Manggar Lagi

Gambar
TIGA hari sudah siklus istirahatku tak karuan, malam tak ngantuk, siang tak semangat bekerja.  Selera membacaku juga hilang, hanya ingin menikmati kopi. Bahkan untuk menulis di blog ini pun malas. Dari beberapa tempat ngopi yang ku singggahi beberapa hari ini, tiba-tiba terngiang keinginan menikmati kopi manggar. Manggar yang dijuluki kota 1001 Warung Kopi di Belitung Timur pernah ku singgahi. Itupun hanya sekali, pada akhir Mei 2016. Dari salah satu warung kopi yang ku singgahi, terbayang segala macam tulisan Andrea Hirata (Mulai Buku Laskar Pelangi-Ayah) yang berkaitan dengan Manggar. Pertemuan Ikal dan Aling, karyawan PN Timah yang lalu lalang di pasar manggar, pertemuan antara Ikal dan Lintang, hingga kisah Ayah yang menjadi gila menanti anaknya pulang di Pasar Manggar. Saat itu Aku meraba-raba, dimana warung kopi yang sering disinggahi ikal? Dimana warung kopi tempat Maryamah menaklukkan mantan suaminya dalam turnamen catur? Di warung yang mana gig

Tak Ada Kata Puas di Pulau Lengkuas

Gambar
  Daratan pulaunya tak terlalu luas. Namun mercusuar setinggi 18 lantai dan laut di sekelilingnya yang berisi ikan serta karang berwarna-warni, membuat siapapun tak akan pernah puas bermain di pulau ini. Pulau Lengkuas namanya. Pulau ini adalah satu dari ratusan pulau-pulau kecil di Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Merupakan primadona bagi para wisatawan lokal dan mancanegara karena memiliki perbedaan mencolok dari pulau kecil lainnya.  Mau tahu perbedaannya? Pertama, Lengkuas adalah yang paling luas dari pulau-pulau kecil lainnya di Belitung. Meskipun berstatus paling "gede”, Pulau Lengkuas bisa dikelilingi dengan berjalan kaki hanya dalam waktu sekitar 30 menit. Kedua, ada mercusuar setinggi 18 lantai di pulau ini. Mercusuar yang berfungsi untuk menuntun lalu lintas kapal ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1882. Hingga kini   masih berdiri kokoh dan berfungsi dengan baik. Maria, Tour Guide saya dalam perjalanan ini bil

Simalungun akan Bangun Cable Car Danau Toba Terpanjang di Dunia

Gambar
Pemerintah Kabupaten Simalungun berambisi membangun cable car atau kereta gantung terpanjang dunia di kawasan wisata Danau Toba. Panjangnya sekitar 15 km hingga 20 km, menghubungkan Camping Ground Parapat hingga Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun. Anggarannya diperkirakan Rp 24 miliar, yang diperjuangkan masuk dalam APBN tahun depan. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Jarinsen Saragih mengatakan rute cable car ini dimulai dari Camping Ground Parapat, singgah di sekitar Hotel Inna Parapat, Sidamanik, Sipolha, Tanjungunta, hingga Tigaras. "Panjang cable car tersebut masih dalam tahap survei. Tapi diperkirakan sekitar 15 Km hingga 20 km," kata Jarinsen beberapa waktu lalu.   Maket Pembangunan Cable Car Danau Toba   Jika cable car ini terwujud, Danau Toba akan memiliki kereta gantung terpanjang di dunia. Menurut wikipedia, cable car terpanjang di dunia saat ini ada di Swedia, yang menghubungkan Örträsk dan Mensträsk di Kot