Ketika Stadion Teladan Tak Lagi Bertuah untuk Tuan Rumah

BAGI satu kesebelasan, stadion ataupun markas tempat berlaga adalah sesuatu yang penting. Selain jadi identitas secara geografis, stadion punya arti lebih jauh. Sebagai simbol keperkasaan klub dan kebanggaan dan kegembiraan selama 2x45 menit laga. 

Karena pada umumnya satu tim meskipun sering kalah di markas lawan, namun akan sulit ditaklukkan di markas sendiri. Bahkan saat menghadapi yang levelnya lebih kuat.

 SKUAT PSMS MEDAN SAAT BERLAGA DI PIALA PANGLIMA KODAM I/BB


Itulah sebabnya beberapa stadion di Eropa menjadi semacam benteng bagi klub-klub tuan rumah. Stadion itu menjadi hidup dan seperti memiliki tuah jika sang tuan rumah sedang menjamu lawannya.

Stadion Stamford Bridge milik Chelsea, Camp Nou milik Barcelona, Allianz Arena milik Bayern Munchen, dan San Siro milik AC Milan adalah contohnya. Sang empunya stadion sangat sulit ditaklukkan. Sebagian orang menyebut keangkeran stadion ini dipengaruhi oleh solidnya pemain ke-12 alias suporter yang selalu memberi dukungan luar biasa sepanjang laga.

Stadion Teladan Medan milik PSMS Medan adalah salah satu stadion angker untuk level tim di Indonesia. Saat berlaga di kasta ISL maupun Divisi utama tahun-tahun sebelumnya, tim berjuluk Ayam Kinantan ini sangat sulit ditaklukkan di Stadion Teladan.

Namun setahun belakangan, tuah keberuntungan Stadion Teladan untuk tuan rumah sepertinya sudah hilang.
Pada awal 2015, PSMS Medan gagal di babak penyisihan turnamen Piala Panglima Kodam I/BB. Padahal PSMS menjadi tuan rumah pada turnamen ini.

SKUAT PSMS U-17 MENANGIS SETELAH KALAH ADU PENALTI LAWAN PSDS JUNIOR

September 2016 lalu, giliran PSMS U-17 yang tak menikmati tuah Stadion Teladan. Aldi Bagoes dkk takluk adu penalti pada partai final Soeratin Cup U-17 dari PSDS Junior di Stadion Teladan Medan. Ayam Kinatan Muda pun gagal mewakili Sumut ke level nasional Soeratin Cup.

Teranyar, kesialan menimpa PSMS U-15. Kevin Armedya dkk kalah di laga final turnamen Edy Rahmayadi Cup yang digelar di Stadion Teladan Medan, Minggu (4/12). Uniknya, kekahan juga terjadi lewat adu penalti dengan skor akhir 5-3 atas Binjai United. 

SKUAT PSMS U-15 MENANGIS SAAT KALAH ASU PENALTI LAWAN BINJAI UNITED

Lagi-lagi Panglima Kostrad yang kini menjabat Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi hanya mengalungkan medali perak kepada penggawa PSMS junior.

Tiga hasil beruntun ini seperti memberi isyarat bahwa Stadion Teladan tak lagi bertuah bagi tuannya. Atau mungkin kualitas pemain PSMS yang perlu didongkrak lagi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa Bilang Sunrise di Negeri Laskar Pelangi Tidak Menawan?

Air Danau Toba Surut, Warga Samosir Gelar Upacara Minta Hujan

Simalungun akan Bangun Cable Car Danau Toba Terpanjang di Dunia