Euforia di Titik Nol Kilometer Indonesia



Selalu ada rasa bangga saat kita bisa mendatangi satu spot wisata. Apalagi yang belum pernah atau masih jarang dikunjungi. Namun di tempat yang satu ini, walaupun sudah banyak yang mengunjungi, euforia berada di tempat ini sangat tinggi. Seakan kita sudah menggenggam Indonesia di tangan kita.

Tempat itu bernama Tugu Kilometer 0 Indonesia yang berada di Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam. Inilah ujungnya Indonesia bagian barat.



Jika Traveller ingin ke tempat ini, sebaiknya saat sore hari. Kebanggaan yang tak terlupakan dari tempat ini adalah bisa menyaksikan mentari terbenam di ujung laut yang tak berbatas. Ungu, biru, dan merah langit terpantul di lautan luas dan membuat Traveller tak berhenti berdecak kagum. Momen seperti ini hanya berlangsung tiga hingga lima menit saja.


Banyak yang berteriak kegirangan saat menyaksikan momen sunset di titik nol. Tak sedikit pula pasangan yang meneriakkan nama kekasihnya sambil pergegangan tangan. Sungguh momen yang tak terlupakan.


Penasaran ingin ke Kilometer 0? Enggak susah kok. Dari Kota Medan bisa menggunakan jalur udara dan darat menuju Kota Banda Aceh. Setelah tiba di bandara atau terminal bus bisa menggunakan angkutan umum atau ojek menuju Pelabuhan Ulee Lheue dengan jarak tempuh 30 menit.


Nah dari Pelabuhan Ulee Lheue inilah tersedia kapal fery dan kapal cepat menuju Pelabuhan Balohan, Sabang. Jarak tempuh menggunakan kapal cepat hanya 45 menit.
Sedangkan menggunakan kapal fery memakan waktu 2 jam.

Jika sudah tiba di Pelabuhan Balohan, disarankan menyewa sepeda motor. Tarifnya Rp 100 ribu per hari dan Traveller bebas menggunakannya kemana saja. Pasalnya transportasi umum di Sabang tergolong sulit namun jarak tempuhnya tidak jauh. Misalnya Kilometer 0 hanya 29 kilometer.

Tak ada penginapan di ujung Indonesia ini. Usai menikmati kemegahan sunset, Traveller harus bergegas mencari penginapan. Jika malam, sapi-sapi milik warga menjadi penguasa jalanan. Puluhan sapi menjadikan jalan beraspal sebagai tempat istirahat sehingga akan menyulitkan pengendara untuk melintas.

Tempat menginap banyak pilihan. Yang paling terdekat adalah di Pantai Iboih, sekitar 7 kilometer dari Kilometer 0.

Jika ingin diving, snorkeling, bulan madu, liburan akhir tahun bersama keluarga, atau bahkan ber-backpacker ria, maka Pantai Iboih adalah pilihan yang tepat. 

Di pantai ini, sejauh mata memandang, hamparan pasir putih dan laut biru memanjakan mata. Tak heran saat ini Iboih menjadi destinasi baru para wisatawan lokal dan internasional. Bahkan bagi para pecinta wisata bawah laut, ini jadi tempat wajib didatangi. Karena memiliki keindahan bawah laut yang luar biasa.

Traveller bisa memilih bungalow yang berada di pinggir pantai. Karena dari kamar kita bisa melihat birunya pantai dan menikmati matahari terbit.

Banyaknya wisatawan asing yang sering datang ke tempat ini, menjadikan Iboih saat akhir pekan terasa bagai di Bali. Sebagai efek dari percampuran budaya, di daerah pantai Iboih sekarang sangat mudah menemukan cafe  atau restoran yang menyajikan makanan italia atau jerman dan western food lainnya dengan para koki yang merupakan orang asli Pantai Iboih.



Karena wisatawan yang berkunjung ke Sabang juga berasal dari status ekonomi yang beragam, maka sekarang juga para wisatawan semakin mudah menemukan penginapan dengan harga yang murah dan sesuai kantong hingga yang hanya terjangkau oleh para wisatawan berkantong tebal.
Untuk menuju tempat ini juga tergolong mudah.

Setelah bermalam di Iboih, keesokan harinya Traveller bisa berjalan-jalan dengan sepeda motor ke Kota Sabang. Tinggal pilih, mencari oleh-oleh ke pabrik pembuatan kue kacang AG, ke pusat penjualan suvenir Piyoh Desaign atau sekadar menikmati keindahan kotanya yang rapi dan bersih.

Jika Traveller ingin diving atau snorkeling, tak perlu berat-berat membawa peralatan dari rumah, di Iboih banyak tempat penyewaan. Tarifnya juga relatif terjangkau. Di dasar laut Pantai Iboih inilah rahasia keindahan yang sesungguhnya. Jika ke Iboih tidak menyaksikan keindahan bawah lautnya, bagai masakan tanpa garam.





Budget ke Sabang
Transportasi
- Pesawat Medan - Aceh Rp 350 Ribu - Rp 400 Ribu
- Bus Medan - Aceh Rp 150 Ribu - Rp 180 Ribu
- Tarif taxi dari Bandara - Pelabuhan Ulee Lheue Rp 90 Ribu
- Tarif carter angkutan umum dari terminal bus - Pelabuhan Ulee Lheue Rp 60 Ribu
- Kapal Ekspress Pelabuhan Ulee Lheue - Sabang Rp 65 ribu - Rp 86 Ribu
- Rental Sepeda Motor Rp 100 Ribu per hari
- Angkutan Umum Pelabuhan Ule Lheue - Kilometer 0 Rp 80 Ribu

Akomodasi
- Bungalow Rp 150 Ribu - Rp 500 Ribu per malam

Snorkeling dan Diving
- Sewa peralatan snorkeling Rp 45 Ribu per hari
- Sewa peralatan diving Rp 450 Ribu per tabung
- Ambil sertifikat menyelam Rp 4 Juta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapa Bilang Sunrise di Negeri Laskar Pelangi Tidak Menawan?

Air Danau Toba Surut, Warga Samosir Gelar Upacara Minta Hujan

Simalungun akan Bangun Cable Car Danau Toba Terpanjang di Dunia